Rabu, 04 Juli 2018
DPR Minta Kemenkominfo Perhatikan Keberadaan ORARI
Dilansir dari laman http://www.dpr.go.id/berita/detail/id/21184 - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memberikan perhatian serius tehadap keberadaan Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI). Sejak resmi didirikan pada 9 Juli 1968, ORARI telah berperan sangat penting dalam mengisi kemerdekaan. Khususnya, dalam menggemakan berbagai berita positif dan kiprah Indonesia ke berbagai wilayah dunia.
"Saya akan mendorong Komisi I DPR RI mengadakan rapat kerja dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika agar memperhatikan secara serius terhadap berbagai organisasi yang dibinanya. Jangan sampai organisasi seperti ORARI terlupakan. Padahal, kontribusi organisasi seperti ORARI ke bangsa dan negara cukup besar," ujar Bamsoet saat menerima Pengurus Pusat ORARI di Ruang Kerja Ketua DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (03/7/2018).
Pengurus Pusat ORARI yang hadir antara lain Wakil Ketua Sugeng Suprijatna, Sekretaris Jenderal Suryo Suilo, Bendahara Umum Anna R. Legawati, Wakil Sekretaris Jenderal Agus Hadi Yunanto, Ketua Bidang Organisasi Sjellani Joostman Sutama, Ketua Bidang Operasi dan Teknik Erdius Zen Chaniago, Staff Khusus dan Kepala Sekretariat Moch. Faisal Anwar.
Dalam kesempatan tersebut, Bamsoet juga menyampaikan dirinya akan mendorong Komisi I DPR meminta Kemenkominfo untuk memberikan dana pembinaan kepada ORARI dan organisasi sejenisnya. Selain, merevisi Permen No. 2 Tahun 2015 yang dirasa masih kurang mengakomodir ORARI.
"Saya harap Permen tersebut yang saat ini sedang disempurnakan, sebisa mungkin mengakomodir aspirasi ORARI dan organisasi sejenis. Wujud pembinaan yang dilakukan oleh Kemenkominfo juga jangan sekadar kata-kata, namun harus ada realisasi konkritnya. Termasuk dalam membantu kegiatan operasional agar organisai binaannya seperti ORARI bisa melakukan banyak kegiatan, sehingga tak kehabisan nafas di tengah jalan," terang Bamsoet.
Sementara itu, Wakil Ketua ORARI Sugeng Suprijatna menerangkan, ORARI senantiasa memanfaatkan penggunaan teknik elektronika radio dan komunikasi yang dimilikinya sebagai sarana mengabdi kepada bangsa dan negara. Untuk menjadi anggota ORARI, harus lulus ujian negara amatir radio (UNAR). Karenanya setiap anggota ORARI adalah cadangan nasional di bidang komunikasi radio.
"Melalui perangkat yang dimiliki, setiap anggota wajib memberikan dukungan komunikasi dalam keadaan bencana. Bahkan untuk mendukung komunikasi dan mitigasi bencana, Tim Gabungan LAPAN dengan ORARI berhasil membuat Satelit LAPAN-ORARI yang diluncurkan pada 25 September 2015 di Srihatikota, India," kata Sugeng.
Sugeng menjelaskan, saat ini terdapat sekitar 55 ribu anggota ORARI yang tersebar di seluruh provinsi dan 300 kabupaten/kota. Seluruh anggota ORARI juga termasuk anggota International Amateur Radio Union (IARU).
"Selain berkontribusi menyuarakan kiprah Indonesia di dunia internasional, ORARI juga berkontribusi dalam penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp1,5 milyar setiap tahun. Sangat disayangkan jika berbagai potensi ORARI ini tidak diperhatikan dan dikembangkan,"
Ditulis ulang oleh : YD2DTP
Senin, 02 Juli 2018
Pelantikan Anggota Baru Orari Lokal Banjarnegara
ORARI Daerah Jawa
Tengah Lokal Banjarnegara, Minggu 1 Juli 2018 melaksanakan Pelantikan
Anggota Baru dan Kenaikan Tingkat bagi anggota ORARI Lokal Banjarnegara di laksanakan di Gedung PGRI kabupaten Banjarnegara di Sokanandi. Dalam acara pelantikan tersebut dihadiri oleh Bupati Banjarnegara yang diwakili oleh Kabag Dishubkominfo Tursiman, S.Sos yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa ORARI di Kabupaten Banjarnegara sangat dibutuhkan untuk membantu Pemerintah Daerah dalam bantuan komunikasi, kegiatan sosial dan yang paling penting dalam bidang pengiriman berita agar segera sampai ke Dinas/Instansi yang dituju yang berkaitan dengan kebencanaan atau darurat bencana.
Pelantikan Anggota Baru Orari Lokal Banjarnegara ini adalah tindak lanjut dari Hasil Ujian Eks UAR Pekalongan pada tanggal 01 Oktober 2017. Pada kegiatan pelantikan kali ini dihadiri oleh para pengurus orari kabupaten tetangga seperti, wonosobo, pemalang, pekalongan, semarang, purbalingga, banyumas dan temanggung.
Bersamaan dengan acara Pelantikan ini digelar juga Pameran
Radio Komunikasi dari rekan ORARI Lokal Banjarnegara. Tampak pada foto
saat acara pelantikan dan Pameran Radio Komunikasi.Penulis Berita : YD2DTP
Sabtu, 12 Mei 2018
Gunung Merapi Meletus 120 Pendaki Selamat
ORARI BANJARNEGARA – Dilansir dari laman OKEZONE NEWS.COM Gunung Merapi yang berada di Klaten, Magelang, Boyolali, dan Sleman meletus freatik pada Jumat (11/5/2018), sekira pukul 07.32 WIB. Letusan Gunung Merapi mencapai hingga 5.500 meter dari puncak.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, saat ini masih ada 120 pendaki di Gunung Merapi. Meski begitu, semua pendaki dalam kondisi selamat.
“Berdasarkan laporan sementara terdapat sekitar 120 orang yang mendaki dan mendekati Pasar Bubrah. Kondisinya semua selamat,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangannya Jumat (11/5/2018).
Selain itu, pihaknya mengimbau para pendaki untuk tidak memaksa mendekati puncak kawah Gunung Merapi.
(Baca Juga: Gunung Merapi Meletus Luncurkan Abu hingga 5,5 Km)
Sutopo menyebut, saat ini belum ada korban jiwa akibat erupsi Gunung Merapi. Ia pun mengimbau masyarakat untuk tetap tenang.
“Masyarakat dihimbau tetap tenang. Belum ada laporan korban jiwa. BPBD dan aparat masih melakukan pemantauan,” katanya.
(Baca Juga: Foto-Foto Gunung Merapi Erupsi)
(YD2DTP)
Senin, 26 Februari 2018
Getaran "Gempa" Makin Terasa, Relawan Evakuasi Ibu Hamil Di Bantar Wanayasa
BANJARNEGARA – Kondisi tanah yang labil disertai guyuran hujan membuat retakan di Desa Bantar Kecamatan Wanayasa semakin parah. Akibatnya ratusan warga mengungsi. Selain itu, ibu hamil juga diungsikan dengan cara ditandu. Kepala Desa Bantar Kecamatan Wanayasa, Eko Purwanto menyebut pergerakan tanah membuat jalan ambles hingga 20 meter. Amblesnya jalan ini terjadi dalam dalam interval yang dekat.
“Gerakan terasa setiap detik setiap menit. Gerakan seperti gempa, terasa di dalam rumah dan di luar rumah,” kata dia, Rabu (10/1). Gerakan paling besar terjadi pada Selasa (9/1) pukul 23:11 malam. Pada pagi harinya, tanah masih terus bergerak. Sehingga dengan terpaksa, dia mengungsikan barang-barangnya ke balai desa. “Yang sangat memprihatinkan, Longsor membuat warga Dusun Sikenong Desa Bantar dan Desa Suwidak Kecamatan Wanayasa terisolir. Sebab jalur kendaraan satu-satunya menuju ke lokasi terputus. Kini sudah dibuat jalan alternatif sepanjang tiga kilometer. Namun harus ditempuh dengan berjalan kaki,” paparnya. Meskipun demikian, anak-anak sekolah tetap berangkat sekolah, terutama anak SMP dan SMA/SMK. Sedangkan siswa SD banyak yang memilih tidak bersekolah. Para siswa SMP maupun SMA sederajat tetap berangkat meskipun harus menempuh jarak yang cukup jauh dengan berjalan kaki dan melalui jalan setapak. Agar lebih cepat, sejumlah anak potong kompas dengan melalui kebun salak. Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara, Arif Rahman menjelaskan sampai saat ini jumlah warga yang mengungsi sebanyak 450 jiwa. Warga yang mengungsi ini merupakan warga RT 1 dan RT 2 Dusun Pramen Desa Bantar. Warga dusun tersebut mengungsi karena longsor terjadi di wilayah mereka. Mereka kebanyakan mengungsi di tempat saudara yang masih berada di Dusun Pramen yang lokasinya lebih jauh dari titik longsor. Sedangkan warga lainnya memilih mengungsi di TPQ Desa Bantar. Kasat Pol PP Banjarnegara yang ikut membantu mengevaskuasi ibu yang hamil mengatakan ibu hamil yang dievakuasi dengan ditandu bernama Devi (29). Warga RT 3 RW 2 Dusun Sikenong Desa Bantar itu diperkirakan akan melahirkan pada 28 Januari 2018. Namun kemarin siang menunjukkan gejala akan melahirkan. “Tadi bukaan satu, jadi dievakuasi agar lebih dekat dengan pelayanan kesehatan,” paparnya.
(YD2DTP)
BANJARNEGARA – Kondisi
tanah yang labil disertai guyuran hujan membuat retakan di Desa Bantar
Kecamatan Wanayasa semakin parah. Akibatnya ratusan warga mengungsi.
Selain itu, ibu hamil juga diungsikan dengan cara ditandu. Kepala Desa
Bantar Kecamatan Wanayasa, Eko Purwanto menyebut pergerakan tanah
membuat jalan ambles hingga 20 meter. Amblesnya jalan ini terjadi dalam
dalam interval yang dekat.
Sumber: http://radarbanyumas.co.id/getaran-gempa-di-bantar-makin-terasa/
Copyright © Radarbanyumas.co.id
Sumber: http://radarbanyumas.co.id/getaran-gempa-di-bantar-makin-terasa/
Copyright © Radarbanyumas.co.id
BANJARNEGARA – Kondisi
tanah yang labil disertai guyuran hujan membuat retakan di Desa Bantar
Kecamatan Wanayasa semakin parah. Akibatnya ratusan warga mengungsi.
Selain itu, ibu hamil juga diungsikan dengan cara ditandu. Kepala Desa
Bantar Kecamatan Wanayasa, Eko Purwanto menyebut pergerakan tanah
membuat jalan ambles hingga 20 meter. Amblesnya jalan ini terjadi dalam
dalam interval yang dekat.
Sumber: http://radarbanyumas.co.id/getaran-gempa-di-bantar-makin-terasa/
Copyright © Radarbanyumas.co.id
Sumber: http://radarbanyumas.co.id/getaran-gempa-di-bantar-makin-terasa/
Copyright © Radarbanyumas.co.id
BANJARNEGARA – Kondisi
tanah yang labil disertai guyuran hujan membuat retakan di Desa Bantar
Kecamatan Wanayasa semakin parah. Akibatnya ratusan warga mengungsi.
Selain itu, ibu hamil juga diungsikan dengan cara ditandu. Kepala Desa
Bantar Kecamatan Wanayasa, Eko Purwanto menyebut pergerakan tanah
membuat jalan ambles hingga 20 meter. Amblesnya jalan ini terjadi dalam
dalam interval yang dekat.
Sumber: http://radarbanyumas.co.id/getaran-gempa-di-bantar-makin-terasa/
Copyright © Radarbanyumas.co.id
Sumber: http://radarbanyumas.co.id/getaran-gempa-di-bantar-makin-terasa/
Copyright © Radarbanyumas.co.id
Senin, 29 Januari 2018
Tanggap Darurat Bencana Tanah Gerak di Banjarnegara Diperpanjang
Banjarnegara - Pemkab Banjarnegara memperpanjang masa tanggap darurat penanganan bencana tanah longsor di Desa Bantar, Kecamatan Wanayasa. Masa tanggap darurat ini diperpanjang hingga akhir Januari 2018 mendatang.
Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono, mengatakan perpanjangan masa tanggap darurat dilakukan karena saat ini pergerakan tanah di Desa Bantar masih terus terjadi. Selain berdampak pada ratusan warga yang mengungsi, juga ada 2.919 warga di Desa Suwidak serta Dusun Sikenong yang masih kesulitan akses jalan.
"Awalnya masa tanggap darurat satu minggu tetapi karena melihat cuaca masih turun hujan akhirnya diperpanjang sampai sebulan," ujarnya, Sabtu (20/1/2018) di Pendapa Dipayuda Banjarnegara.
"Selain itu juga mengarahkan warga agar tidak mendekat ke titik-titik yang sudah ditetapkan masuk zona merah oleh badan geologi," kata dia.
Menurutnya, untuk kebutuhan pengungsi saat ini masih cukup yakni berupa stok logistik berupa bahan makanan dan nonmakanan, seperti beras, lauk pauk, bumbu dapur, vitamin serta peralatan mandi dan kebutuhan lainya.
"Selain untuk penanganan para pengungsi selama masa tanggap darurat ini, juga dilakukan upaya pembukaan jalan ke Desa Suwidak agar kendaraan dapat masuk ke sana dengan mudah," tuturnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Arief Rahman, mengatakan tanah gerak di Desa Bantar yang terjadi sejak Minggu (7/1) masih terus terjadi. Berdasarkan kajian badan geologi radius berbahaya adalah 100-150 meter dari titik tanah bergerak.
"Dengan kondisi intensitas hujan yang masih tinggi, tanah di Desa Bantar masih terus bergerak. Jadi kami mengimbau agar warga tidak mendekati lokasi di zona berbahaya," tandasnya.
(parso-red)
Langganan:
Postingan (Atom)
DPR Minta Kemenkominfo Perhatikan Keberadaan ORARI
Dilansir dari laman http://www.dpr.go.id/berita/detail/id/21184 - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo meminta Kementerian Komunikasi dan Infor...
-
ORARI Daerah Jawa Tengah Lokal Banjarnegara, Minggu 1 Juli 2018 melaksanakan Pelantikan Anggota Baru dan Kenaikan Tingkat bagi anggota...
-
BANJARNEGARA – Kondisi tanah yang labil disertai guyuran hujan membuat retakan di Desa Bantar Kecamatan Wanayasa semakin parah. Akibatnya r...